My Note

Sudah lama terfikirkan untuk merapikan gigi, secara gak enak diliat n gak enak pas makan ya sering nyangkut karna bentuk gigi gak beraturan. Alkisah awalnya gigi manusia itu semua rapi, hanya saja kebiasaan dan apa yg terjadi pada anak-anak membuat susunan gigi jadi berantakan. Waktu kelas 2 SD Desty kecil lumayan hiperaktif dengan segala rasa penasaran, soo di kelas duduk di paling belakang. Jaman dulu bangku sekolah panjang n terbuat dari kayu, karna iseng main lah bangku disenderkan ke dinding sambil lutut di tahan d deket meja. Alhasil lutut terlepas dan mulut kejeduk meja deh... Hemmh depan pun habis patah 5 dengan komposisi 2 atas dan 3 bawah, ditambah dengan potongan pempek yang sedang dikunyah hahaha, unpredicted moment :D Yah apakah benar karena itu penyebabnya jadi akhirnya gigi tumbuh gak rata ckckck Ok... Singkat cerita dari sekian tahun ke dr gigi dan bertanya sana sini disarankan untuk pake behel, lama sekali mutusin untuk setuju karna gosip yang beredar sak...

Relawan TIK Babel adalah sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan RTIK Indonesia, kepengurusan terbaru adalah pelantikan pada bulan Desember 2013 bertepatan dengan acara Gallow IT yaitu seminar bersama pakar IT Indonesia Bapak Onno W. Purbo. Sempat vakum tahun 2014 dan awal 2015, RTIK Babel mulai bergerak kembali pada pertengahan tahun 2015. Fokus utama kegiatan adalah sosialisasi internet cakap. Dimulai dari SMA Muhammadiyah Pangkalpinang yang dilakukan menggunakan dana swadaya para relawan mendapat respon positif dari pihak sekolah. Dilanjutkan dengan Kegiatan Talkshow Radio kerjasama antara RTIK Babel dengan Radio In 97.6FM Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung dilaksanakan pada awal bulan september hingga saat ini. Talkshow dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 16.00 s.d selesai Respon positif dari pemerintah khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap gerakan Relawan TIK dengan bentuk support terhadap kegiatan sosialisasi internet cakap. ...

Mindset pertama yang harus dirubah oleh rakyat negeri ini adalah gelar guru sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" Come on...  Ini sudah tahun 2015 Jaman teknologi dimana setiap byte data dihargai dengan rupiah Masih menghargai guru dengan gelar tanpa tanda jasa... Mirisnya negeri ini adalah ketika pemerataan kesejahteraan guru masih jauh dari kata sempurna... Yah...Appreciate kepada pemerintah yg sudah memberikan sertifikasi kepada guru diurutkan sesuai dengan umurnya, tapi pertanyaannya apakah semua guru dapat?? TIDAK Bahkan untuk sesorang yg sudah menciptakan sebuah "Hymne guru" lagu wajib yang dinyanyikan ketika hari guru atau hari pendidikan... Republik ini masih mengkotakkan Kesejahteraan guru berdasar dari status, berlabel merah kah (PNS) atau berlabel kuning (Honorer). Profesi ini menjadi tidak ada nilainya kalau masih berlabel kuning. Ingin memperoleh kesejahteraan syarat utamanya adalah menjadi PNS... Gelar GURU saja tidak akan merubah apa-apa Tapi ...