Friday, September 16, 2016

Bangga jadi Relawan TIK

Ceritanya hari ini ikutan Festival TIK dan Munas RTIK Nasional di Yogyakarta 16-17 September 2016. Ini kali ke-2 ikutan Festival TIK setelah acara di Bandung 4 tahun silam.
Ada kebanggan sendiri bagi saya pribadi menyandang gelar relawan, walaupun pada kenyataannya kinerja saya tidak akan sebanding dengan rekan Relawan dari daerah lain.
Kebanggaan ini pun semakin bertambah, ketika di Yogyakarta ini bertemu dengan rekan Relawan TIK dari daerah lain yang menurut saya sudah memberika sumbangsih yang besar untuk desanya atau untuk perkembangan TIK di daerahnya.
Sembari menunggu jeda antara Festival TIK dan Munas, kebetulan berangkat ber-2 untuk perwakilan Bangka Belitung. Kita sempatkan keliling kota Yogyakarta naik Trans Yogya. Sayang kalau tidak dikelilingi sudah jauh-jauh menyebrang dari pulau nun jauh disana.
Yah, ada adegan sempet mau jatuh kita ber-2 karena bus jalan duluan, sementara kita belum siap. Maklumlah dari Kampung, gak pernah naik Trans hehe.
Rupanya di dalam Trans sudah ada kumpulan bule-bule muda, ganteng n bergaya necis. Karna kita gak dapet tempet duduk jadinya berdiri deh. Ini beneran loh, tu Bule lirik-lirikan sama kita. Secara saya juga heran ada bule ramai-ramai naik Trans bawa koper besar, pakaianya rapi, jadilah kita lirik-lirikan (sumpah bikin GR).
Pemberhentian shuttle bus kita dapet tempat duduk, ternyata si bule penasaran dengan seragam yang kita pakai, see seragam loo yang ada bacanya "RELAWAN TIK"
akirnya dia cerita kalau mereka adalah Relawan Gereja yang ditugaskan disetiap daerah di Indonesia, mereka ditugaskan per 6 bulan sekali kebetulan beliau baru ditugaskan 1 minggu di Solo setelah 6 bulan di Bandung, ke Yogyakarta karena ada kunjungan.
Beliau bertanya tentang pekerjaan kita sebagai relawan dan sudah kemana saja. Beliau menerangkan bahwa yang dikerjakannya pun sekarang bersifat voluntary, dengan dasar panggilan dari hati untuk menjadi relawan.
Btw, kita diskusi dengan Bahasa Indonesia, yup bahasa mereka sangat fasih dan lancar. Hanya ketika berdiskusi dengan temannya mereka menggunakan Bahasa Inggris.
Dikumpulkan dalam satu tempat yang isinya adalah para relawan dari seluruh Indonesia menjadi moment yang luar biasa, disamping mendaptkan kenalan, kita bisa tahu apa yang sudah dikerjakan oleh mereka. Festival TIK adalah moment tersebut. Dan bertemu dengan relawan yang bekerja di bidang lain berikut dengan kisah mereka sendiri.
Relawan adalah pekerjaan dari hati, bukan tentang seberapa besar sudah kita lakukan, tapi seberapa besar kita mengorbankan kepentingan pribadi, kerjaan pribadi, untuk sebuah gerakan bersama membangun masyarakat yang lebih baik.
Previous Post
Next Post

0 comments: