Saturday, May 2, 2020

Kisah Pengalaman Haru Edisi Hardiknas 2020

Hai...

Gimana kabarnya ?
Udah berapa lama di rumah ?
Berasa lama apa cepet banget nih ?
Suntuk gak sih ?
Banget pasti...

eh iya, selamat ya yang pengumuman kelulusannya hari ini
Kalian yang lulus sekarang memang angkatan penuh sejarah
mudah-mudahan kalian yang pertama dan terakhir
perayaan kelulusannya hanya di temani terangnya sinar layar HP
atau ada yang curi-curi waktu buat ngumpul sama temen-temennya trus coret-coret
maklumin gak ya ???
lucu ya... gak ada yang nyangka tapi emang kejadian

Ini tahun emang penuh sejarah sih
eh iya ini tanggal 2 Mei ya
Tahun 2020
biar inget aja nulis ini kapan
Hari Pendidikan Nasional

Kali ini aku mau cerita pengalaman haru selama bergelut di dunia pendidikan

Ngucapin kelulusan bagi siswa itu biasa ya, ngurusin rapot serta nilai juga biasa
Suatu waktu aku pernah ngurusin siswa untuk terakhir kalinya
Tapi yang diurusin adalah jenazah dan surat kematiannya.
Beneran ini bikin aku gak bisa tidur dan terbayang lebih dari seminggu
Siswa ku kecelakaan ketika sepulang sekolah, kecelakaan tunggal ketika naik motor
Aku ditelpon salah satu teman sekelasnya, dengan nada bergetar disampaikan bahwa temannya kecelakaan dengan kondisi yang lumayan parah. dan diminta untuk segera ke rumah sakit.
Sesampai di Rumah sakit, aku bertanya kepada mereka yang sedang berjaga di depan UGD
"Pak, saya wali kelas siswa yang kecelakaan, gimana kondisinya ?"
"Udah gak ada lagi bu..." Kata pak polisi
"Ah, bohong bapak nih, beneran gimana kondisinya?"
"Untuk apa bohong bu, bisa dilihat didalam" jawab pak Polisi

Dengerin berita ini kayak jalan gak napak, tau gak...
masuk ke dalam UGD dokter minta cek bener gak siswanya. sekalian mereka mau minta datanya. (nulis ini sambil hela nafas panjang...)
Singkat cerita keluarga siswa datang, rumahnya lumayan jauh dari sekolah jadi butuh waktu
Ya gimana sih, orang tua lihat anaknya yang tadi pagi pamit pergi ke sekolah baik-baik aja, terima telpon terus yang dilihat akhirnya jenazah. Runtuhlah pasti dunia.
Di tengah kekalutan akhirnya dokter minta tolong untuk menyelesaikan semua proses administrasi, mulai dari registrasi bantu menjelaskan ke pihak keluarga, sampai mereka terima surat kematian dan jenazah di bawa pulang..

Ini moment luar biasa sih, semua teman sekelas dia juga berduka pasti. Dan hal yang memberatkan kedua adalah menyampaikan berita kematian ini secara langsung ke siswa. Walaupun sudah diumumkan ke grup tapi rasanya ada yang kurang kalau tidak disampaikan langsung. Esok paginya aku umumkan secara langsung di depan kelas, dengan nada bergetar dan tenggorokan tercekat bahwa teman mereka sudah berpulang dan hari ini akan dikebumikan, dan satu kelas diperkenankan untuk pergi melayat.

Sekolah ku itu letaknya bukan di kota ya, jadi rata-rata siswa harus jalan jauh untuk ke sekolah dengan kendaraan pribadi atau naik bus sekolah, bisa 30 menit, 1 jam sampai 2 jam juga ada waktu tempuh kesekolah.

Gak ada angkutan umum, adapun paling 1 atau 2 kalau dari kampung itupun bukan jadwal sekolah. Resiko kecelakaan sangat tinggi, seharusnya juga mereka belum bisa naik motor karna gak ada SIM, tapi gimana mau sekolah kalau gak naik kendaraan sendiri. Ada yang ngekos dekat sekolah tapi kebanyakan pulang balik kampung.

Mengharapkan orang tua yang antar jemput, gimana ya?
ada istilah "Mereka mau sekolahpun udah syukur"

Pendidikan bagi sebagian golongan dan daerah menjadi sangat mudah. Sekolah di Kota kemungkinan memiliki kemudahan dalam hampir semua akses pendidikan. Transportasi, fasilitas, motivasi siswa, dukungan orang tua menjadi faktor pendukung yang sangat kuat.

Tetapi banyak sekali sekolah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Transportasi susah, lokasi jauh, motivasi siswa minim, dukungan orang tua minim, kadang juga fasilitas di sekolah terbatas.

Jangankan untuk menghadapi persaingan, menyadarkan siswa dan orang tua bahwa pendidikan itu penting masih menjadi PR yang belum selesai sampai sekarang kita kerjakan. Tugas guru di daerah masih berkutat di ranah dasar, memberi motivasi agar sekolah rajin atau menyadarkan siswa dan orang tua pentingnya pendidikan.

Optimisme pasti ada, pasti ada siswa yang sangat membanggakan. Ketika melihat mereka, semangat jadi membumbung tinggi dan membuat ingin maju selangkah lagi.

COVID-19 memberikan cerita baru untuk dunia pendidikan
nanti deh diceritain lain waktu
kita punya banyak PR ya...
eh jangan bilang "Kita.... Lo aja kalii..."
ini pakai kata Kita biar sama-sama ngerjain PRnya
Kita punya peranan masing-masing
Ceritanya udah kemana-mana nih...
Efek WFH
Sabar ya...

Semoga Corona Segera berlalu

Previous Post
Next Post

0 comments: