Kemarin, ada kejadian luar biasa yang aku alami. Aku gak nyangka bakalan ngalamin kisah tragis dalam proses pencarian pasangan hidup. Dari bulan April kemarin ada satu orang yang kontak via Messenger Facebook. Dia mengucapkan salam dan akupun menjawabnya. Seperti biasa aku gak terlalu merespon setiap percakapan dari orang yang gak dikenal.
Mungkin tingkat frustasi mencari pasangan hidup menyebabkan standar yang sudah aku buat sekian lama berubah, menjadi lebih rendah pastinya. Aku merespon dia yang dari awal gak jelas profil di dunia internet. Setelah sekian lama dia berusaha mendekati dan seolah alam mendukung.
Kejadian Covid-19 yang membuat sistem belajar berubah, semua menjadi online termasuk ujian online. Banyak nomor yang gak dikenal masuk dan menelpon, aku pun menjadi lengah dan menerima setiap panggilan termasuk dari dia yang mengaku bernama Muhammad Ronald Riski.
Modus yang dilakukan berhasil, sepertinya memang dia tau apa yang dirasakan oleh wanita berusia 30an tahun dan belum menikah. Tentunya frustasi ditambah kegamangan suasana Covid, lagi-lagi Covid disalahkan.
Setidaknya aku harus mencari kambing hitam dari kejadian ini, agar bisa membuat hati sedikit tenang dan menghilangkan perasaan bersalah. Bersalah karena sudah bertindak bodoh yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Komunikasi berjalan baik, namun kecurigaan gak pernah habis dari pertama kali menerima telpon. Dia menunjukan keberaniannya datang ke rumah dan berkenalan dengan ibu di rumah. Salah satu poin yang aku nilai karena pengalaman sebelumnya membuat aku merubah point pertama dalam berhubungan. Ternyata itupun membuka celah bagi mereka yang berniat jahat.
Dari awal sudah ada niat dari dia untuk mengajak aku keluar, aku menolak karena tentunya gak kenal. Ah... harusnya tak kuterima saja telpon darinya sehingga kejadian ini gak terjadi.
Akhirnya setelah malam dia ke rumah dan memperkenalkan diri dengan baik-baik, yang aku sangka gak akan berlanjut. Ternyata keesokan pagi dia datang untuk mengantar aku kerja dan menunggu aku sampai pulang. Ya.... sekali lagi dia berhasil bertindak seperti laki-laki serius tapi ternyata kejadian setelah ini membuatku harus menanggung malu dan mengunjungi kantor polisi.
0 comments: