1.
Langkah Menghadapi situasi
Kebiasaan dan pembiaran merupakan faktor utama
yang menyebabkan kasus diatas terjadi. Tidak hanya individu guru yang melakukan
tetapi sistem dan peraturan di sekolah tersebut melakukan pembiaran terhadap
kebiasaan buruk khususnya dalam inkonsistensi penerapan hukuman
keterlambatan.
Sebagai seseorang yang berintegritas setelah
hal-hal yang dilakukan untuk perbaikan tidak mendapat respon baik, maka yang dilakukan adalah meyakinkan diri sendiri untuk tetap menjunjung
tinggi integritas. Tidak mengikuti kebiasaan buruk yang terjadi di dalam
lingkungan kerja.
2.
Faktor penyebab guru tidak berintegritas
a.
Kurang Jujur
Menanamkan dalam diri sendiri etika profesional
seperti tidak melakukan plagiasi dalam membuat, RPP, laporan, karya ilmiah,
PTK, dan sebagainya
b.
Merasa cukup dan tidak mau belajar lagi
Harus mau berpacu dengan perubahan zaman dan senantiasa
memperbaharui ilmu untuk memberikan yang terbaik dan bertarung menghadapi
tantangan dunia pendidikan
c.
Tidak konsisten
Meyakinkan diri sendiri untuk tetap, tidak
berubah- ubah, taat azas, ajeg, selaras antara perbuatan dan kehendaknya
d.
Tertutup
Untuk menghidupkan integritasnya guru tidak
mungkin bekerja hanya dengan dirinya sendiri, tetapi juga harus bekerjasama
dengan guru yang lainnya. Hal ini terjadi karena dari sisi kebutuhan siswa guru
tidak mungkin melayaninya seorang diri. Untuk memandu proses pembelajaran, guru
dibantu oleh sejumlah petugas lain yaitu teman sejawat
e.
Kurang bisa merefleksikan diri
Melakukan perenungan, simulasi, uji kemampuan
diri, mengoreksi diri sendiri, meminta umpan balik dari siswa atau teman sejawat.
3. Mind Mapping landasan dan prinsip penguatan integritas
0 comments: