Thursday, September 17, 2020

KB 2.1 Karakteristik Pembelajaran abad 21 - PEDAGOGI

 



Karakteristik Pembelajaran Abad 21 :

Perubahan mendasar sedang terjadi dalam dunia pendidikan yang popular dengan istilah “fenomena disrupsi” dengan tanda-tanda sebagai berikut;
(1) belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat (continuum learning), 
(2) pola belajar menjadi lebih informal, 
(3) keterampilan belajar mandiri (self motivated learning) semakin berperan penting, dan 
(4) banyak cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa diakses seiring pertumbuhan MOOC secara besar-besaran.

Komponen pembelajaran abad 21 yang meningkat interaksinya satu sama lain, yaitu: 
(1) aktifitas instruktur/guru/mentor/fasilitator, 
(2) desain pembelajaran online, 
(3) data sebagai sumber belajar (big data),  
(4) strategi pembelajaran online, 
(5) unjuk kerja peserta didik


keterampilan penting abad 21

  1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving), Berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk menghadapi kompleksitas dan ambiguitas informasi yang besar.
  2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation), Kreatifitas akan melahirkan daya tahan hidup dan menciptakan nilai tambah sehingga mengurangi kebiasaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam, namun berusaha menciptakan ekonomi kreatif berbasis pengetahuan dan warisan budaya
  3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding), Pemahaman kebiasaan, adat istiadat, bahasa, keunikan lintas budaya adalah pengetahuan sangat penting dalam melakukan komunikasi dan interaksi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan terpelihara rasa persatuan dan kesatuan nasional
  4. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill), 
  5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy), Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan pengetahuan, mengekpresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi
  6. Karir dan kehidupan (life and career skill), Peserta didik akan berkarya dan berkarir di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka mengambil inisiatif, pandai mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan

Keenam keterampilan di atas sesungguhnya bisa dikelompokkan menjadi tiga katagori, yaitu; 
(1) keterampilan belajar dan inovasi meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreatifitas dan inovasi, 
(2) literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK, dan 
(3) keterampilan dalam karir dan kehidupan meliputi sikap luwes dan mampu beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri, mampu berinteraksi dalam lintas sosial budaya, produktif dan akuntabel



Karakteristik Peserta Didik Abad 21
generasi z yaitu anak-anak yang lahir setelah tahun 1995. Generasi z berada pada rentang usia 14-19 tahun dan memiliki banyak sebutan seperti generasi I, Generation Next, New Silent Generation, Homelander, generasi youtube, generasi net, dan sebagainya (Giunta, 2017)

karakteristik generasi z:
  1. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning) 
  2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang praktis
  3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan jaringan internet
  4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan gambar images, ikon, dan simbolsimbol daripada teks
  5. Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span)
  6. Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod.
  7. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di media sosial daripada di lingkungan nyata

Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
bantuan yang dibutuhkan generasi z :
(a) cara memvalidasi informasi,
(b) cara mensintesa informasi, 
(c) cara mengambil manfaat dari informasi, 
(d) cara mengkomunikasikan informasi kepada orang lain dengan baik, 
(e) menggabungkan informasi secara kolaboratif, dan 
(f) cara menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah yang produktif.

Lakukan beberapa hal sederhana yang dapat membangun iklim positif bagi generasi z, yaitu;
  1. Kurangi kebiasaan berdiri di depan kelas dan di tengah kelas
  2. Guru lebih berperan dan bertindak sebagai mentor pendamping, pembimbing, dan pelatih dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan pengalaman
  3. Memotivasi peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah dipilih melalui inspirasi-inspirasi baru
  4. Peran guru adalah memberikan saran atas proses dan hasil belajar peserta didik sehingga perlu memfokuskan diri kepada monitoring proses belajar peserta didik

Pendekatan utama adalah student center learning dan paradigma belajar kontruktivistik dengan guru tetap aktif



Model Pembelajaran Abad 21

Discovery learning
belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat.
Pembelajaran berbasis proyek
proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai tambah secara ekonomis
Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan
belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor
Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL)
 SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik
atau mulai dari kemampuan apa yang ingin dikuasai.
Pembelajaran kontekstual (melakukan)
guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki
Bermain peran dan simulasi;
peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu
Pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik.
Pembelajaran kolaboratif;
merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa
Diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil
tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
TPACK (Technology Pedagogy Content Knowledge) sebagai Kerangka Integrasi Teknologi
Deskripsi
Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan dikarenakan ada irisan atau sintesa baru, yaitu;
  1. Pengetahuan materi (content knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang studi atau materi pembelajaran.
  2. Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran.
  3. Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) yaitu pengetahuan bagaiamana menggunakan teknologi digital.
  4. Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK) yaitu gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran.
  5. Pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran
  6. Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran
  7. Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.


Ke delapan domain untuk penerapan TPACK secara praktis adalah:
  1. Menggunakan TIK untuk menilai peserta didik.
  2. Menggunakan TIK untuk memahami materi pembelajaran
  3. Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik
  4. Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan
  5. Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data
  6. Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran
  7. Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran.
  8. Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar
Peran Konservatif

Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa alalu yang dianggap masih sesuai dengan masa kini

Peran Kreatif

Melesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan pada setiap aspek-aspeknya tidak dapat lagi terbendung sebagai suatu keniscayaan. Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut

Peran Kritis dan evaluatif

Dalam hal ini fungsi kurikulum sebagai kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan atau realitas keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan dilakukan suatu modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan. 

Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mcneil (2006) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu 
  1. fungsi pendidikan umum (common and general education),  Fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat baik sebagai warga negara dan warga dunia yang baik dan bertanggung jawab
  2. suplementasi (suplementation), Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap peserta didik sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya
  3. eksplorasi, Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
  4. keahlian, Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat peserta didik.



Previous Post
Next Post

0 comments: