Karakteristik Pembelajaran Abad 21 :
Perubahan mendasar sedang terjadi dalam dunia pendidikan yang popular dengan istilah “fenomena disrupsi” dengan tanda-tanda sebagai berikut;
(1) belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat (continuum learning),
(2) pola belajar menjadi lebih informal,
(3) keterampilan belajar mandiri (self motivated learning) semakin berperan penting, dan
(4) banyak cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa diakses seiring pertumbuhan MOOC secara besar-besaran.
Komponen pembelajaran abad 21 yang meningkat interaksinya satu sama lain, yaitu:
(1) aktifitas instruktur/guru/mentor/fasilitator,
(2) desain pembelajaran online,
(3) data sebagai sumber belajar (big data),
(4) strategi pembelajaran online,
(5) unjuk kerja peserta didik
keterampilan penting abad 21 |
Keenam keterampilan di atas sesungguhnya bisa dikelompokkan menjadi tiga katagori, yaitu; (1) keterampilan belajar dan inovasi meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreatifitas dan inovasi, (2) literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK, dan (3) keterampilan dalam karir dan kehidupan meliputi sikap luwes dan mampu beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri, mampu berinteraksi dalam lintas sosial budaya, produktif dan akuntabel |
Karakteristik Peserta Didik Abad 21 |
generasi z yaitu anak-anak yang lahir setelah tahun 1995. Generasi z berada pada rentang usia 14-19 tahun dan memiliki banyak sebutan seperti generasi I, Generation Next, New Silent Generation, Homelander, generasi youtube, generasi net, dan sebagainya (Giunta, 2017) karakteristik generasi z:
|
Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21 |
bantuan yang dibutuhkan generasi z : (a) cara memvalidasi informasi, (b) cara mensintesa informasi, (c) cara mengambil manfaat dari informasi, (d) cara mengkomunikasikan informasi kepada orang lain dengan baik, (e) menggabungkan informasi secara kolaboratif, dan (f) cara menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah yang produktif. Lakukan beberapa hal sederhana yang dapat membangun iklim positif bagi generasi z, yaitu;
Pendekatan utama adalah student center learning dan paradigma belajar kontruktivistik dengan guru tetap aktif |
Model Pembelajaran Abad 21 | |
Discovery learning | belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. |
Pembelajaran berbasis proyek | proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai tambah secara ekonomis |
Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan | belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor |
Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL) | SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari kemampuan apa yang ingin dikuasai. |
Pembelajaran kontekstual (melakukan) | guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki |
Bermain peran dan simulasi; | peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu |
Pembelajaran kooperatif | merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. |
Pembelajaran kolaboratif; | merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa |
Diskusi kelompok kecil | Diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. |
TPACK (Technology Pedagogy Content Knowledge) sebagai Kerangka Integrasi Teknologi | |
Deskripsi | Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan dikarenakan ada irisan atau sintesa baru, yaitu;
Ke delapan domain untuk penerapan TPACK secara praktis adalah:
|
Peran Konservatif | Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa alalu yang dianggap masih sesuai dengan masa kini |
Peran Kreatif | Melesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan pada setiap aspek-aspeknya tidak dapat lagi terbendung sebagai suatu keniscayaan. Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut |
Peran Kritis dan evaluatif |
Dalam hal ini fungsi kurikulum sebagai kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan atau realitas keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan dilakukan suatu modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan. Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mcneil (2006) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu
|
0 comments: