Thursday, September 17, 2020

KB 2.4 STRATEGI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN - PEDAGOGI


 



Pengembangan Profesi Berkelanjutan:
Salah satu kemampuan dan tantangan guru abad 21 yang penting adalah kemampuan beradaptasi (adaptability).
seorang profesional konsep belajarnya adalah;
(1) belajar dari pengalaman dan terjadi secara siklikal disebut microgenetic development moment by moment (experiential learning cycle)
(2) belajar dari tindakan reflektif; disebut sebagai pusatnya praktek keprofesionalan karena melalui aktifitas reflektif transformasi pengalaman menjadi aktifitas belajar
(3) belajar dimediasi oleh konteks; belajar selalu terjadi dalam konteks bukan sekedar fisik namun juga interaksi sosial dan konteks


Guru sebagai Profesional yang Reflektif:
Guru sebagai Profesional yang Reflektif Ciri utama seorang profesional adalah mau belajar dan melakukan refleksi diri. Kegiatan refleksi umumnya melibatkan 3 elemen yaitu; 
  • melihat pengalaman sebelumnya,
  • memahami atau merasakan situasi yang direfleksikan, dan
  • mengevaluasi pengalaman tersebut.

Danielson (2013) menyebut kerangka evaluasi kinerja guru meliputi 4 domain yaitu;
(1) Perencanaan dan persiapan, 
(2) Lingkungan kelas, 
(3) Pembelajaran, dan 
(4) Tanggungjawab pengembangan profesionalisme diri.

Carbaugh et. al (2013) juga mengemukakan 4 domain;
(1) strategi pembelajaran di kelas dan pengelolaan perilaku yang memiliki elemen terbanyak, 
(2) perencanaan dan persiapan, 
(3) refleksi pembelajaran, dan
(4) Temu kolegial dan profesionalisme
  1. Membuat deskripsi, Deskripsikan pengalaman secara detail tanpa membuat kesimpulan lebih dahulu.
  2. Cobalah memahami dan merasakan situasi, Berdasarkan deskripsi situasi guru perlu berpikir logis dan sadar untukmemahami situasi
  3. Mengevaluasi situasi ,Cobalah tanyakan kepada diri sendiri apakah proses pembelajaran yang Saudara lakukan sudah baik atau belum?\
  4. Tahap analisis Tahap analisis sebenarnya Saudara sudah belajar dari situasi, menilai hal yang positif dan hal yang negatif dari suatu pengalaman
  5. Kesimpulan Pada tahap ini guru perlu untuk mengambil jarak dan mencoba menilai diri sendiri sehingga bisa diambil kesimpulan yang ojektif dan bermanfaat
  6. Menyusun rencana aksi Sebagai tindaklanjut langkah 5 perlu dikembangkan suatu tindakan (sesuai prioritas), namun untuk melaksanakan Saudara perlu memiliki motivasi instrinsik atau membangun niat
  • Guru sebagai Pebelajar Mandiri
Belajar mandiri (selfmotivated learning) merupakan niat untuk menguasai kompetensi tertentu yang diikuti oleh aktifitas atau perilaku mengidentifikasi dan mencari informasi serta secara sadar menerima tanggungjawab dalam membuat keputusan atas tujuan, usaha-usaha dan perannya sebagai agen perubahan terhadap dirinya sendiri.

Belajar mandiri memiliki 3 dimensi yaitu ;
  1. dimensi sosial, Kata isolation bukan berarti secara fisik harus terpisah namun lebih menekankan adanya kebebasan belajar dalam menentukan tujuan, aktifitas, dan cara evaluasinya
  2. dimensi pedagogis, aktifitas fisik dan keterlibatan dalam komunitas. Contoh; mengikuti seminar, forum ilmiah, workshop, dan sebagainya.
  3. dimensi psikologis, berkenaan dengan proses mental terkait pengambilan keputusan dan inisiatif dalam ruang otonominya dalam menentukan aktifitas belajar
  • Keterampilan Belajar Mandiri
konsep utama yaitu; 
(a) belajar bebas (independent learning), berarti keputusan-keputusan tentang tujuan, isi, usaha-usaha, waktu, evaluasi dan sebagainya dalam belajar
(b) ketidakbergantungan, tidak tergantung guru dan dosen, Konsep kedua pebelajar tidak tergantung guru dan atau dosen sehingga diperlukan keterampilan dalam mencari informasi mulai dari memilih, menyeleksi, menilai, dan memanfaatkan informasi
(c) kontrol psikologis, Adanya kontrol psikologis terhadap elemen-elemen penting dari aktifitas belajar oleh pebelajar secara bebas bukan oleh elemen-elemen dalam kurikulum

ketrampilan sebagai bekal belajar mandiri secara efektif meliputi;
1. Keterampilan umum; meliputi kemampuan dalam merumuskan tujuan belajar dan ketrampilan kognitif seperti strategi kognitif dan metakognitif.
2. Keterampilan menetapkan tujuan; belajar mandiri menghadapkan Anda pada berbagai pilihan, kemungkinan menyebabkan kesulitan dalam melihat dan mengidentifikasi hal-hal penting bagi dirinya.
3. Keterampilan dalam memproses informasi meliputi kemampuan; text scanning, dll


Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad 21:
1. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya
a) Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. Saudara diakui profesional apabila; 
(1) memiliki penguasaan 4 kompetensi secara utuh, 
(2) mampu melaksanakan tugas-tugas pokok dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah 
(3) mampu melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). 

Pengembangan diri dilakukan melalui 2 cara; 
(1) diklat fungsional dan 
(2) kegiatan kolektif, diklat di LPMP, MGMP dll

PTK merupakan kajian sosial secara sistematis oleh para pelaksana program dengan mengumpulkan data pelaksanaan kegiatan (keberhasilan dan hambatan), menyusun rencana tindakan guna meningkatkan kualitas tindakan sebagai proses menciptakan hubungan antara evaluasi dan peningkatan profesionalism.

b) Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi 3 kelompok kegiatan yaitu; 
(1) presentasi pada forum ilmiah, 
(2) Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan 
(3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, pedoman guru dan buku bidang pendidikan.

c) Karya Inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
pendidikan. Karya inovatif dikatagorikan menjadi 2 yaitu;
  • Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/Teknologi) misalnya multimedia pembelajaran interaktif, model pembelajaran inovatif, alat atau mesin yang bermanfaat, menemukan bahan baru untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan, hasil eksperimen/percobaan sains/teknologi, instrumen evaluasi ranah sikap dan sebagainya
  • Menemukan/Menciptakan Karya Seni, misalnya seni sastra (novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni kria (benda suvenir, kria kulit, kria logam, kria keramik, kria tekstil, kria kayu, kria tekstil), seni rupa (lukisan, patung, ukiran, baliho, busana), seni pertunjukkan (tari, drama, film, karawitan), seni fotografi, seni musik (mengarang lagu, pertunjukkan musik), desain grafis (desain sampul, desain antar muka web site) dan sebagainya.

Previous Post
Next Post

0 comments: