Saturday, December 19, 2020

Desain User Interface

User interface (UI) merupakan cara sebuah program dengan pengguna untuk saling berkomunikasi atau bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang dirancang menjadi sebuah perangkat informasi, dimana pengguna dapat melakukan sebuah interaksi dengan sebuah program dengan lebih mudah. Media yang dapat digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan program (apliksi atau website) dapat berupa tampilan layar (layout), keyboard, dan mouse.


Deborah J. Mayhew, mengemukakan bahwa terdapat 17 prinsip yang harus dipahami para perancang sistem, terutama untuk mendapatkan hasil maksimal dari tampilan yang dibuat, yaitu:
  • User compatibility, yang bisa berarti kesesuaian tampilan dengan tipikal dari user. karena berbeda user bisa jadi kebutuhan tampilannya berbeda. misalnya, jika aplikasi diperuntukkan bagi anak-anak, maka jangan menggunakan istilah atau tampilan orang dewasa.
  • Product compatibility, istilah ini mengartikan bahwa produk aplikasi yang dihasilkan juga harus sesuai. memiliki tampilan yang sama/serupa. baik untuk user yang awam maupun yang ahli.
  • Task compatibility, berarti fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai dengan tampilannya. misal untuk pilihan report, orang akan langsung mengartikan akan ditampilkan laporan. sehingga tampilan yang ada bukanlah tipe data (dari sisi pemrogram).
  • Work flow compatibility, aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai pekerjaan.
  • Consistency, contohnya, jika anda menggunakan istilah save yang berarti simpan, maka gunakan terus istilah tersebut.
  • Familiarity, icon disket akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah menyimpan.
  • Simplicity, aplikasi harus menyediakan pilihan default yang sederhana untuk suatu pekerjaan.
  • Direct manipulation, manipulasi secara langsung. misalnya untuk mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
  • Control, berikan kontrol penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau terlalu banyak aturan.
  • WYSIWYG, What You See Is What You Get, buatlah tampilan mirip seperti kehidupan nyata user. dan pastikan fungsionalitas yang ada berjalan sesuai tujuan.
  • Flexibility, tool/alat yang bisa digunakan user. jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
  • Responsiveness, tampilan yang dibuat harus ada responnya. misal, yang sering dilihat ketika ada tampilan please wait... 68%...
  • Invisible technology. user tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan. Contohnya untuk mengurutkan pengguna tidak perlu mengetahui algoritma yang digunakan programmer (max sort, bubble sort, quick sort, dsb)
  • Robustness, handal. Dapat mengakomodir kesalahan user. jangan malah error, apalagi sampai crash.
  • Protection, melindungi user dari kesalahan yang umum dilakukan. misalnya dengan memberikan fitur back atau undo.
  • Ease of learning aplikasi mudah dipelajari.
  • Ease of use, aplikasi harus mudah digunakan
Previous Post
Next Post

0 comments: