Saturday, December 19, 2020

Konsep Recovery DBMS

 Recovery (pemulihan) merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan. Terdapat 3 jenis recovery, yaitu:

  • Pemulihan terhadap kegagalan transaksi: Kesatuan prosedur alam program yang dapat mengubah/memperbarui data pada sejumlah tabel.
  • Pemulihan terhadap kegagalan media: Pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup)
  • Pemulihan terhadap kegagalan sistem: Karena gangguan sistem, hang, listrik terputus alirannya.

Berikut ini adalah fasilitas pemulihan pada DBMS :
  • Mekanisme backup secara periodik
  • Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat database berubah.
  • Fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
  • Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.

Adapun teknik pemulihan yang dapat dilakukan adalah:
  • Defered upate/perubahan yang ditunda, yaitu perubahan pada basis data tidak akan berlangsung sampai transaksi ada pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi kegagalan maka tidak akan terjadi perubahan, tetapi diperlukan operasi REDO untuk mencegah akibat dari kegagalan tersebut.
  • Immediate update / perubahan langsung, perubahan pada database akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi UNDO untuk melihat apakah ada transaksi yang telah disetujui sebelum terjadi kegagalan.
  • Shadow paging, yaitu menggunakan page bayangan dimana pada prosesnya terdiri dari 2 tabel yang sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan. Ketika transaksi mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang menyimpan semua perubahan ke database, tabel bayangan akan digunakan jika terjadi kesalahan. Keuntungannya adalah tidak membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahannya membuat terjadinya fragmentasi.
Previous Post
Next Post

0 comments: