Wednesday, March 31, 2021

Day 5 : My Parents


Orang tuaku...

Bapak

Tak banyak memori ku tentang Bapak, usia 12 tahun bapak meninggal dikarenakan sakit. Kehilangan pertama dalam hidup yang sangat membekas hingga sekarang. Memori bahagia yang dapat ku ingat adalah Bapak mengantar sekolah aku dan kakakku dengan sepeda, Pergi makan es krim "Dimpi" ke kota bersama ibu dan adikku naik sepeda sepertinya ini untuk merayakan kenaikan kelas kami. Atau ketika pergi jalan-jalan ke rumah nenek di Sungailiat.

Bapak cukup disiplin dengan anak-anaknya, kami boleh main tetapi harus pulang tepat waktu. Magrib didampingi mengaji dan belajar. Pernah bapak juga mengajari berenang di pantai, tapi pelajarannya gak pernah selesai dan sampai sekarang aku tidak bisa berenang. 

Bapak adalah sosok lelaki pertama dalam hidupku yang meninggalkan cukup kesan mendalam di ingatan masa kecil. Tentunya pandanganku terhadap laki-laki diperngaruhi oleh sosok bapak, jika itu kenangan baik maka ini harus ku bawa, jikapun ada kenangan buruk yang membekas maka seharusnya aku juga harus berdamai untuk itu. 

Toh kenangan masa kecil itu memang sepenggal, karna apa yang kita lihat pasti ada cerita di belakangnya

Ibu

Kalau menceritakan ibu pasti akan panjang ya..

Anehnya memori masa kecilku sangat sedikit mengingat tentang ibu, aku membongkar memori ku tapi memang hanya beberapa saja. Dan memori ini pasti berhubungan dengan bapak, tidak ada cerita masa kecil spesial ibu dikepala ku.

Ada beberapa cerita setelah bapak meninggal dan itu meninggalkan bekas sendiri untuk innerchild aku dan saat ini sedang dalam proses berdamai dengan itu

Ibu adalah gambaran sosok wanita kuat pertama yang aku kenal dalam hidup, Ibu juga sosok pemimpin perempuan pertama dalam hidup. Segala hal perkenalan aku dengan dunia ini berkaca dengan melihat ibu untuk pertama kali. Wajar saja jika aku adalah sebagian karakter ibu. Tapi seiring bertambah usia, pengalaman dan kenal dengan banyak orang, ada beberapa hal yang membuat aku sadar.

Ibu manusia biasa, perempuan biasa, pasti punya masa lalu dan cerita buruk yang ia alami. Dan secara tidak sadar kisah itupun menjadi kisah aku seiring bertumbuh dewasa.

Sampai sekarangpun aku masih menomor satukan ibu, ku harap itu tidak berubah. Hingga ajal menjemput ibu dulu atau aku dulu. Rasanya membayangkannya aku gak sanggup, walaupun aku tahu setiap manusia pasti habis waktunya untuk tinggal di dunia ini.

Bagaimanapun Cinta ku kepada ibu tidak bisa aku ungkapkan, walaupun Cintaku pasti tidak akan sebesar Cinta ibuku kepada ku. Ada istilah Kasih ibu sepanjang masa, Kasih anak sepanjang galah. Aku berharap gak akan jadi galah itu. 

Aku flat dan tidak ekspresif, Mrs. Cuek. Kata orang Cinta harus diungkapkan aku juga sedang berusaha menjadi sedikit ekspresif walaupun di usia sekarang karakter itu sudah melekat setidaknya akan terus ku coba. Lewat cara ku sendiri pastinya.

Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang ibu, tapi rasanya ini akan jadi bab panjang cerita wonder woman pahlawan dalam hidupku.

 

Previous Post
Next Post

0 comments: