Sahabat itu sulit untuk ditemukan, mencari sahabat yang baik sama dengan melakukan perjalanan seumur hidup.
Ketika usia masih anak-anak, pertemanan hanya sebatas mau gak main denganku. Ketika kecil pertemanan bisa cepat terjalin tapi juga cepat berantem. Berebut mainan, kalah saing ketika bermain, dicurangi, bertualang mencari sesuatu adalah aktivitas bagaimana pertemanan semasa kecil sangat membekas bagi sebagian orang. Mungkin jaman sekarang sudah berkurang ya, karena gadget sudah merubah lingkungan sedemikian rupa. Sehingga ukuran pertemanan menjadi berubah.
Beranjak remaja persahabatan menjadi tak terpisahkan, saling mengucap janji untuk terus bersama, Menjalani hari-hari dengan penuh pertualangan masa remaja. Entah itu bolos sekolah, ngerjain tugas sekolah, mungki sekarang buat konten tiktok atau youtube bareng. Biasanya punya kotak rahasia dan membuat perjanjian akan dibuka kapan. Berbagi susah dan senang Sekarang pun ukuran pertemanan di usia remaja bisa saja bergeser dari saling like & memfolow di Instagram, Facebook atau sosial media lainnya. Apapun itu ya karena memang zaman cepat sekali berubah.
Ketika dewasa lingkar pertemanan semakin kecil, semua sahabat masa kecil dan remaja sibuk dengan kehidupan masing-masing. Ada yang sekolah jauh dari kampung, ada yang kerja untuk bertahan hidup dan mengejar karir, atau bahkan ada yang sudah menikah dan punya anak. Persahabatan dewasa bukan lagi tentang kuantitas pertemuan, tetapi kualiltas di setiap pertemuan.
Bagiku pertemanan sendiri bisa diuji dan dikuatkan ketika kita melakukan perjalanan bersama, camping, naik gunung, travelling ke daerah lain. Yang membuat kita yang sudah kenal sahabat kita maka akan menjadi sangat kenal. Pilihannya bisa dua ketika sudah melakukan perjalanan bersama, persahabatan akan semakin kuat atau sebaliknya perlahan tapi pasti mulai menjauh.
Ada beberapa grup pertemanan yang terbentuk dan intens komunikasi, berdiskusi banyak hal
Grup Trio Kwek-Kwek
Isinya mantan teman kerja sekarang sudah pindah kerja masing-masing, satu orang sudah menikah dan punya 1 anak perempuan, satunya lagi sudah menikah dan tinggal aku sendiri yang belum. Usia keduanya diatasku 2 tahun.
untuk sahabat-sahabatku ini kita jarang ketemuan, juga chat gak terlalu sering. Tapi ketika butuh kita saling telponan. Semuanya sudah sibuk dengan dunia masing-masing tapi ketika kumpul pembicaraan akan lebih serius, tentang kehidupan yang kita jalani. Apa masalah yang kita hadapi dan bagaimana mencari solusinya. Kualitas pertemuan menjadi sangat berarti ketimbang kuantitasnya.
Memang manusia gak jauh dari masalah ya, masalah pun gantian. Jadi ketika ketemu ya ada aja topik pembicaraan serius yang dibicarakan.
Grup Kita Ber3
Isinya mantan teman kuliah dan juga teman travelling. Kemana-mana berpetualang pasti bertiga, usia mereka dibawah ku 3 tahun. Masih sering ketemuan minimal satu bulan sekali dan chat juga, komunikasi lebih intens ke mereka ditambah lagi temen satu organisasi.
Berdiskusi dengan mereka topik masalahnya global, Bahasan diskusi pun beragam kadang receh kadang juga serius. Pembahasan bisa seputar baju apa yang bagus, atau rekomendasi produk skin care, atau kalau mau serius lagi bahas tentang politik sekarang, apa yang jadi trending berita, sampai bahasan tentang agama bahkan konsep ketuhanan. Semuanya bisa jadi topik.
Tapi yang paling sering dibahas ya masalah pencarian jodoh, karena 2 diantara kami masih single dan satunya pengantin baru.
Bersyukur sekali punya circle pertemanan yang baik, tetapi ketika menceritakan masalah sendiri. Pasti akan memilih siapa yang lebih cocok untuk kasus tertentu. Bagi peran juga ya... Sahabat itu penting, untuk teman cerita dan berbagi, setidaknya kita harus punya pilihan beberapa orang. Karena kalau tidak akan hidup menjadi tidak berwarna dan cukup berat ketika harus dihadapi sendirian.
0 comments: