- Bahwa ini adalah ibadah yang melelahkan secara fisik, kaki ana sampai keram yang bikin demam 蠟 di malam pertama (secara emang gak kuat jalan n jln kayak siput dan yg bikin malu adalah nenek2 sama mbah2 lebih kuat )
- Ini adalah tempat berkumpulnya♂️崙 muslim seluruh dunia, dan akan menemukan banyak sekali perbedaan dari cara beribadah, kebiasaan, lebih spesial lagi bahasa. Tapi jangan khawatir wajah Asia khususnya Tenggara masih bertebaran
- Ujian dan kenikmatan masing-masing jamaah akan berbeda, tergantung dari kepribadiannya.
- Nyasar adalah salah satu hal yang wajar karena bukan di rumah sendiri, jadi gak usah takut, nanya aja pakai bahasa inggris/Indonesia atau isyarat juga ada yg paham. Ana sendiri sempat lupa dimana hotel tempat tinggal di Madinah padahal udah berapa hari, mungkin karna capek jadi blank.
- Ucapan dan niat dalam hati akan di anggap seperti doa, jawaban doa bisa di jawab saat itu juga, nanti, atau digantikan dgn yg dibutuhkan.
- Persiapan kesana jangan lupa obat-obatan (koyo, obat batuk, demam, minyak angin atau obat andalan lainnya) ketahui musim jadi gak salah kostum. Kalau Februari seperti sekarang suhu di Mekkah tidak jauh berbeda dengan di Indonesia kcuali subuh dan tingkat basahnya. Madinah jauh lebih dingin, bisa sampai 10° kemaren jadi sweater or jackey wajib dibawa.
- Karna panas, silau, dan kering juga disana mending bawa kacamata hitam, niqob atau masker.
- Kemaren waktu pulang sempat gatel-gatel badan, kulit kering jadi bersisik, bibir juga jadi mending bawa mousturizer, lip balm dll yang dibutuhkan.
- Bawa baju gak usah terlalu banyak, karna udaranya kering jadi baju jadi gak bau walau udah di pakai 2/3 hari, atau cuci disana. Lumayan buat ngurangin bagasi secara nanti pasti beli oleh-oleh
- Beli oleh-oleh bebas sih dimana, tergantung mau fokus ibadah dimana. Kalau di Mekkah kemaren rombongan ke pasar seng katanya, ana sendiri belanja di Madinah. Di seputaran Mesjid Nabawi banyak sekali toko jadi gak usah takut. Cari supermarket atau Cemilan khas Arab bisa di cari di Bin Dawood.
- Tukar uang dari rupiah ke real, bisa di bank Indonesia atau disana aja langsung banyak money changer. Kurs juga jauh lebih murah atau tarik tunai ATM juga lebih murah hanya saja ada biaya adm.
- Sedekah disana lebih baik ke petugas kebersihan aja, atau mau dalam bentuk makanan ke sesama jamaah. Kalau dijalanan seperti anak kecil dan yang lain takutnya di kasih satu yang lain juga maksa mau.
- Masalah makanan terutama yang udah sepuh kan kadang gak cocok sama makanan luar, ada travel yang sediain bukan makanan Indo, jadi bawa semacam abon, saus, atau kecap yang disuka juga gak masalah.
- Belanja disana gimana, jangan khawatir penjual disana banyak yang bisa berbahasa Indonesia. Bisa-bisa aja nawarnya, biar gak di bohongin. Sama bantuin nenek-nenek yang mau belanja, kadang mereka suka gak tau uang berapa yang di kasih.
- Passport, Visa gak usah dibawa-bawa bila perlu titipin ke Tour Leader jika pakai Travel, banyak copet tapi Alhamdulillah ana gak ada kejadian seperti itu.
- Doa, nah yang nitipin doa atau sekedar minta disebutkan namanya, mending di catat di buku kecil. Karna doa untuk mereka akan kembali ke kita juga Insyaallah.
Monday, March 18, 2019
Saturday, February 23, 2019
Makanan Arab yang harus dicoba
Selama beberapa hari menjalankan ibadah umroh, ada beberapa makanan khas Arab yang ana cobain. Mulai dari yang disuka sekali sampai makannya agak ngerut kening sedikit, ini diantaranya :
1. Kue kunava Teksturnya lembut, penampilannya sih gak seberapa, sekali digigit ternyata di tengah ada keju lembut ditambah kres dari taburan kelapa. Rasanya 85 👌
2. Al baik olahan ayam khas arab, bumbunya ngeresap smpai ke dalam. Porsinya besar bisa untuk berdua ap bertiga, tapi buat dapetin ini kalau antri langsung perjuangannya luar biasa. Walaupun udah dapet nomor antrian ttep aja rebutan. Crowded banget lah.... 😂😂 (kali makan rebutan) harganya 13 SAR worth it lah utk porsi segitu. Rasanya 88 👌
3. Ati onta Trmasuk salah satu makanan kegemaran rasulullah. Sebenernya gak mau makan, karna gak suka makan yg dari hati. Cuma karna dibilang bisa buat obat asma dicobalah 😁, daaaan baru kali ini bisa makan ati onta dengan lahap tanpa nasi atau penawar. Pandai yg ngolah, rasanya 70 👌 lah hehe secara butuh keberanian buat makan.
4. Kepala kambing Baru kali ini lihat olahan dari kepala kambing, proses masaknya di masukin ke dalam tungku batu di bawah. Cara makannya dimasukin ke dalam roti dulu baru d lep. Teksturnya kalo ana gak trlalu suka karna emang gak pernah makan bag kepala kambing, rasanya berhub gak trlalu senang bag kepala jadi 65 aja 👌
Selama umroh makanan yang disajikan travel gak jauh beda dari cita rasa Indonesia jadi jangan khawatir kalau lidahnya yang gak terbiasa dengan mencicipi berbagai hidangan lain.
Ada beberapa yang khas sempet dicicipin tapi lupa ke poto seperti nasi briyani dan nasi kebuli ditambah ayam bakar atau kambing bakar biasanya.
Porsi makan ya, disana besar sekali sementara kita disini biasa makan porsi kecil, makanya satu porsi bisa gabung atau barengan.
Saturday, February 3, 2018
Trip to Kalimantan Timur
Perjalanan dari Pangkalpinang ke Balikpapan sedikit bikin emosi, berniat transit menggunakan salah satu maskapai berujung pembatalan keberangkatan dan harus berganti maskapai.
Awal maskapai merubah jadwal keberangkatan menjadi delay yang otomatis merubah jadwal penerbangan transit ke Balikpapan, sudah ngomel-ngomel ke maskapai, namun saran dari mereka untuk merubah maskapai yang otomatis merubah terminal dari 2 ke 1 Soeta. Setidaknya niat baik mereka menawarkan masuk lounge gratis dan penggantian uang karena terlambat, walaupun harus lari-larian antar terminal karena pesawat telat untungya sudah di check in dari bandara Pangkalpinang.
Jakarta - Balikpapan dengan jarak tempuh penerbangan kurang lebih 2 jam. Kesan pertama masuk bandara "Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan" adalah bagus dan keren, sesuailah dengan kesan Kalimantan "Pulau Kaya". Entah kenapa selalu suka dengan pengumuman perbedaan waktu karena dari WIB pindah ke WITA :)
Hari pertama "Balikpapan"
Jalan-jalan di pasar Manggar balikpapan. Suasananya tidak jauh berbeda dari pasar tradisional lainnya di Indonesia, namun jika dibandingkan harganya dengan Pangkalpinang harga barang seperti sayuran, rempah-rempah, serta ikan dkk jauh lebih murah dan terjangkau. Kata sepupu ane disini barang mentah murah tapi barang jadi mahal, makanya ekonomi masyarakat berkecukupan.
Siangnya keliling kota Balikpapan, singgah ke mall dan lanjut ke "Objek Vital Nasional di Balikpapan". Sempat bertanya-tanya apa itu Objek vital?? ternyata Objeknya adalah kilang minyak pertamina dan merupakan pusat pertamina di Indonesia. Kalau di Bangka Belitung dengan fasilitas ciri khas Timah; Rumah Sakit Timah, Perumahan Timah, Kantor Timah, Sekolah dan Kampus dukungan Timah. Sepertinya Balikpapan dengan ciri khas Pertamina; Rumah sakit Pertamina, Kantor Pertamina, Perumahan Pertamina dll. Oh iya ditambah dengan perusahaan-perusahan Batu bara.
Hari ke-dua "Samboja"
Perjalanan di Kaltim lanjut ke daerah Samboja, tepatnya "Konservasi Orang Utan Samboja Lestari" milik BOS Foundation.
Terdapat kurang lebih 8 orang utan yang ditempatkan di beberapa pulau buatan. Ada 2 orang utan ibu beserta anaknya tinggal di pulau 0 yang sebentar lagi akan di release ke hutan alami. 3 Orang utan di pulau 5 dan 2 orang utan di pulau 6. Rata-rata orang utan berstatus yatim piatu, terkecuali baby orang utan di pulau 0 yang memiliki ibu namun tidak diketahui ayahnya.
Untuk masuk ke sini harus menggunakan mobil yang disediakan oleh lodge, dan ada paket tour untuk keliling melihat orang utan dan beruang madu yang nanti akan di pandu oleh guide.
Sunday, January 29, 2017
Tragedi salah booking tiket

Pernah gak salah booking tiket, rasanya sebagai manusia biasa pernah lah ya sekali kali (wujud pembelaan diri hehehe).
Kali ini liburan bareng sama keluarga, deket sih ke pulau sebelah Belitung. Semua berjalan normal, eh enggak juga dink 😁😁.
Awal berangkat juga udah penuh dengan drama, bermula dari ibu yang lagi sibuk nyusun laporan bos sekolah dan wara-wiri ke bank buat setoran. Siapa sangka kalau pesawat yang awalnya berangkat jam 15.45 jadi berubah jadi 14.55, ibu masih diujung mana Pangkalpinang kita udah di telpon buat check in segera.
Singkat cerita kita jadi penumpang terakhir masuk ke pesawat, dan di suruh lari dari terminal ke bandara. Badan muda mah gak masalah ya, lah ibu disuruh lari, belum mulai udah keseleo duluan ckckck.
Jadilah pertualangan pertama sesampai di Belitung mencari tukang urut.
Waktu pulang dari Belitung tanggal 31 Desember 2016 harusnya, jadi moment bersejarah. Kebiasaan ane gak pernah lagi cek tiket habis booking jadi boomerang sendiri hehe. Pd banget dateng ke bandara buat check in, ternyata cek dan di cek oleh petugas salah tanggal jadi 31 Januari 2017. Haalaaah kadang mikir kok bisa yah 😂😂😂.
Lah dicemberutin dong sama emak ane, coba Reschedule tiket, booking kemaren di Traveloka ya, entah kenapa gak bisa Reschedule lewat aplikasi harus hubungin pihak maskapai. Jadilah hubungin maskapai dan minta Reschedule dengan serangkaian adegan telpon keresekan lah, habis pulsa, dan wajah mak en adek ane cemberut habis.
Tahun baru gituloh flight full untung masih ada 1 kursi buat tanggal 1, jadi deh ibu pulang duluan. Lah kita berdua harus nunggu sampe tanggal 3 karna flight baru ready tanggal segitu.
Tetep yah namanya Reschedule nombok, kemaren sempet nambah almost 85% dari tiket awal. Dari pada pulangnya tahun depan, jadilah tahun baruan di Belitung yang semula gak ada rencana.
Yah pastiin dulu deh, cek lagi dan lagi tanggal sebelum booking, dan tiket pas udah selesai booking biar gak begini ceritanya.
Saturday, May 28, 2016
Trip Jakarta-Semarang-Kudus (Part 1)
Sunday, February 7, 2016
Lose in Georgetown
Perjalanan adalah sebuah moment panjang, dramatis, berdarah darah, tapi jika mampu memaknainya, semua akan indah pada waktunya
Tuesday, June 9, 2015
Pariwisata Babel (Pangkalpinang)
Sunday, March 22, 2015
Trip Pangkalpinang-Bromo-Bali (Part 2)
Setelah selesai semua beberes kita mau lanjut trip ke Bali, tebak naik apa... "naik ojek" hahaha itu goncengan 3 satu motor, yg jalan meliuk-liuk gitu. Mana yg ngojek ngebut bener apa efek turun gunung yah hehe. Kita cuma minta di anterin ke lokasi buat cari travel or bus ke Bali. Sampe dink dianter ke salah 1 angkot yg brusan mangkal, iya gitu deh bak orang kaya aja main carter2 tu angkot biayanya 50 ap 75 rb gitu hahaa.
Cobain es dawet di Pasuruan |
Dan kita sampai di Bali hohoho pagi jam 5an kira2 dan perhentian dari travel tepat di sebelah tugu monumen bom Bali I daerah legian. Yo weiiss jalan kaki lagi cari penginapan n ktemu sama bli disana kita nnya terus di tawarin dink sklian motor rental n dianter ke penginapan hotelnya "Bali Dwipa" deket banget sama "Pantai Kute" rental motor 50.000 satu, jd kita ambil 2 slama 3 hari, sampe siang di hotel beberes bebersih dulu daan kita nemu air normal hahaha, dari Bromo kita belum mandi xixixi habis dingin banget tu air. Rate hotel kisaran 100-150rb.
Monumen Bom Bali I |
Sunset di Uluwatu Bali |
Hari ke-2 di Bali langsung menuju ke tanah lot, sbelumnya kita singgah dulu di "Pantai Kuta" kalau pantai yg seperti ini di Bangka Belitung gak kalah keren guys... soo karna udh biasa cuma 5 menit di Kuta trus caw ke "Tanah Lot". Sampe disana keliling trnyata masih ad waktu, so kita putusin langsung ke "Candi Kuning" itu lo gambar yg ad di uang Rp 50.000. Lumayan pegel juga 4 jam di motor secara itu dari selatan ke utara hahaha.
Pantai Kute Bali |
Tanah Lot Bali |
Candi Kuning Bali (Gambar uang 50 ribuan) |
Ok kalo ini gak bisa dihindari "Time to shopping" tujuannya ke "Pasar Seni Sukawati" ya beli yg penting trutama kain bali hahaha. Pulang dari pasar ya sudah beberes di hotel cause malem mau balik ke Jakarta, sengaja ngambil flight malem. Hemmh airport di Bali keren yah, gak kalah sama soeta. Pesawat sampai Terminal 3 Soeta jakarta tengah malem, ya kita terpaksa tidur di bandara hufff rada2 ribet cause kursi biasa bwt tidur d angkut buat d benerin sedih, trpaksa cr tempet lain.
Pasar Seni Sukawati |
Subuh kita langsung cari bus pindah ke terminal 1, lanjut tidur entah dimana bisa tidur hahaha, liet soeta sepi itu sesuatu ya :D, finally balik ke Pangkalpinang, home sweet home.
Sunday, April 13, 2014
Trip Pangkalpinang-Bromo-Bali (Part 1)
kenalan dulu : Iing, Evi, Desi, & Desty |
Hari pertama berangkat dari Pangkalpinang menuju Jakarta flight siang. Kita udah booking tiket KA eksekutif soo tujuan slanjutnya ke Gambir. Berhubung masih lama dan ambil kereta agak malem jadi main dulu dink di Monas, sayang mau masuk museum udah keburu tutup jadi cuma poto2 sekitar monas aja. Malem berangkat dari Gambir menuju Malang dari jam 10 apa 09.00 gitu lupa sampai di malang sekitar jam 09.00, kebayang kan belasan jam dalam kereta gimana rasanya ni punggung.
Sarapan pertama Kita di Malang (murah meriah) |
Gajayana sebelum berangkat |
Sepanjang perjalanan sih biasa ya, tapi udah mulai naik pemandangan mulai enak dan suhu mulai adem, emang bener lagu naik-naik ke puncak gunung hehe. Sampe di gerbang wilayah Tosari gak jauh lagi lah dari lokasi. Kita dianter langsung ke depan pos wisata Bromo ada baca "Informasi Centre, Taman Nasional Bromo Tengger". Dan pas turun langsung rame deh yg nawarin rumah bwt ntar malem. Oh ya sampe sekitar jam 16.30 gitu.
Suhu dingin banget gak tahan diem dikamar, jadi malem muter2 dulu, berhubung sepi jadi mutusin buat balik kamar n tidur. Berangkat hunting sunrise jam 3 subuh. Brrrrr gak bisa tidur mana alergi kumat hadeeh, suhu kira2 10°C gitu.
Spot pertama kita ke "Pananjakan" lokasi liet sunrise, wiiih turis lokal n manca negara ramai bener, jadi tempet rada2 full deh, hemmmh berhubung cuaca kurang mendukung jadi kita gak dapet full sunrise nya, tapi tetep keren kon view nya "I Love Bromo"
Eskimo Nyasar ;p |
Lagi nyari spot poto |
Dari atas kawah Bromo |
Gak rugi deh kesini, walaupun buat kesini harus siapin badget ekstra utk transport. Kalo utk makan sih standar lah kalo mw irit bisa makan mi instan hahaha atau ada bakso lumayan kan makan bakso sensasi gunung.
Bukit Teletubbies |